Tuesday, August 17, 2010

My MINE

Apa CINTA?
Apa yang dimaksud dengan CINTA?
Kenapa CINTA ada?
Membingungkan....
Banyak orang yang bahagia karena CINTA (katanya), dan ada juga orang yang sengsara karenanya.
So, apa sebenarnya fungsi CINTA?
ada yang bisa jawab?............jawabannya TIDAK!
sebenernya gag ada sama sekali yang ngerti apa itu cinta, termasuk aku sendiri. banyak orang-orang yang sok sok'an mengerti CINTA, tapi sebenernya tidak. ada yang mendefinisikan bengini dan begitu. hingga akhirnya menumpuk definisi tentang hal yang fiktif ini.

ada yang bilang "aku bahagia karena ada CINTA hidupku" dan ada juga yang bilang "kenapa harus ada cinta, jika akhirnya membuat aku sengsara?!"
itu adalah dua akibat umum yang ditimbulkan oleh CINTA

makalah

Monday, February 15, 2010

music

Bi (Rain) - Instead of Saying Goodbye .mp3
Found at bee mp3 search engine

Thursday, February 4, 2010

Super Junior

Sorry Sorry

Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo

Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby

Shawty Shawty Shawty Shawty
Nuni busyeo busyeo busyeo

Sumi makhyeo makhyeo makhyeo
Naega michyeo michyeo baby

Baraboneun nunbit soge
Nunbit soge naneun machi

Naneun machi mwoe hollin nom
Ijen beoseonajido motae

Georeooneun neoui moseup
Neoui moseup neoneun machi

Nae simjangeul barpgo wannabwa
Ijen beoseonajido motae

Eodil gana dangdanghage
Utneun neoneun maeryeokjeok

Chakhan yeoja ilsaegiran
Saenggakdeureun bopyeonjeok

Dodohage geochim eopge
Jeongmal neoneun hwansangjeok

Dorikil su eobseulmankeum
Nege ppajyeo beoryeosseo

Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo

Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby

Shawty Shawty Shawty Shawty
Nuni busyeo busyeo busyeo

Sumi makhyeo makhyeo makhyeo
Naega michyeo michyeo baby

Ttanttan ttanttada tta ttaranttan
Ttanttan ttanttada tta

Nege banhaebeoryeosseo baby
Ttanttan ttanttada tta ttaranttan

Ttanttan ttanttada tta ttarappappara
Hey girl gir gir gir gir gir girl I

Nunmantteumyeon ni saenggak Hey girl
Janakkaena sasil neo hana bakke anboyeo

Malhaebwa ni mame naega
Malhaebwa jari jabanneunji

Malhaejwo naege malhaejwo
Naneun babo babo babo

Jubyeon saramdeureun malhae
Naega neomu jeokgeukjeok

I sesange geureon saram
Eodi handurinyago

Geugeol molla geunyeol molla
Sigihamyeo haneun mal

Naega bureopdamyeon geugeon
Geudaedeuri jineun geo

Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo

Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby

Shawty Shawty Shawty Shawty
Nuni busyeo busyeo busyeo

Sumi makhyeo makhyeo makhyeo
Naega michyeo michyeo baby

Ttanttan ttanttada tta ttaranttan
Ttanttan ttanttada tta

Nege banhaebeoryeosseo baby
Ttanttan ttanttada tta ttararara

Ttanttan ttanttada tta ttarappappara

Let's dance dance dance dance
Let's dance dance dance dance

Let's dance dance dance dance
Dance dance

Hey ije geuman naege wajullae
Jeongmal michil geotman gata yeah

Nan neoman saranghago sipeo
Jeoldae dasi hannun pal saenggak eobseo hey

Aeiniragiboda chingugateun
Naega doego sipeo

Neoui modeun gomin seulpeum
Hamkke ganjikhagopa

Dasi eobseul mankeum mankeum
Neoreul neomu saranghae

Naega baran saram niga baro geu
That that that girl

Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo

Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby

Shawty Shawty Shawty Shawty
Nuni busyeo busyeo busyeo

Sumi makhyeo makhyeo makhyeo
Naega michyeo michyeo baby

Nightmare

Alumina
Nagareru toki no naka matataku setsuna teki kirameki wo
Kono yo no kioku ni kizamu tame aruki tsuzukeru Believer

Dare ni mo mirenai yume wo mite iranai mono wa subete suteta
Yuzurenai omoi kono mune ni yadoshite

Mada riaru idearu no hazama ni ite gisei no kase ni ashi wo torarete mo
Afureru shoudou osae kirenai tsuyoku motomeru kokoro ga aru kara

"itsuwari" "osore" "kyoshoku" "urei" samazama na negatibu ni
Torawareru hodo yowaku wa nai kodoku mo shiranu trickster

Yozora wo tsukisasu biru no mure boshi nado mienai sora miage
"mayoi wa nai ka" to jibun ni toikakeru

Kono machi juu afureru mono ni mamire
Utsutsu wo nukasu you na koto wa nai
Asu e to tsunagaru michi no hate de kono te ni tsukamu mono wo mitai kara

Mabuta wo toji ishiki no umi ni ukan de omoi egaku
Risou wo te ni suru sono toki wo

Kagiri aru "sei" wo kono yo ni uke kare yuku dake wa oroka ni hitoshii
Hoka no dare mo ga mochienai mono "jibun jishin" to iu na no kesshou e

Kirei goto wo tsukitoosu koto itsuka makoto e kawaru
Katakuna ni shinji tsuzuketai It's just my faith. The absolute truth.

Nagareru toki no naka matataku setsuna teki kirameki wo
Kono yo no kioku ni kizamu tame aruki tsuzukeru Believer

Tuesday, February 2, 2010

artikel


ANTISIPASI PENYAKIT PANCAROBA
Bulan-bulan ini sepertinya memang sudah masuk dalam musim pancaroba. Cuaca jadi “panas dingin”, tak menentu. Pemanasan global yang semakin terasa efeknya juga sepertinya turut mempunyai andil dalam drastisnya perubahan suhu dan cuaca yang terjadi pada musim pancaroba. Yang jelas, angin ikut-ikutan dengan percaya diri berhembus dengan kencangnya dan membawa serta debu yang tak terhitung banyaknya.
Perubahan lingkungan tak pelak juga menuntut makhluk hidup yang tinggal didalamnya untuk menyesuaikan diri. Perubahan yang seperti nyata terasa pada musim pancaroba antara lain adalah serangga seperti nyamuk bertambah banyak. Manusia pun secara tak sadar terbawa arus pancaroba dan menyesuaikan diri.
Yang pasti perubahan cuaca pada musim pancaroba juga mempengaruhi kesehatan. Bukan berita baru lagi kalau datangnya musim pancaroba, juga membawa serta “tamu tak diundang”, yaitu berbagai macam penyakit seperti influenza, ISPA, diare, dan yang sering mewabah, demam berdarah dengue. Kalau sudah begitu, “korban” pun berjatuhan. Setiap tahun sepertinya berulang terus begitu.
Musim Pancaroba: Musimnya Penyakit
Tidak pagi tidak siang, bahkan malam hari pun, udara terasa gerah. Hanya dalam hitungan jam, tiba-tiba hujan, lalu udara tiba-tiba berubah dingin dan lembab. Dan aduh….. sepertinya debu berterbangan dimana-mana.
Selamat datang musim pancaroba. Akhir-akhir ini sebagian wilayah Indonesia memang sedang mengalami keadaan seperti diatas. Jika siang hari matahari bersinar sangat terik dan membuat gerah, tapi dalam sekejap mata, cuaca berubah seketika menjadi hujan. Udara pun beralih menjadi dingin. Perubahan cuaca yang tiba-tiba inilah yang disebut dengan musim pancaroba, jelas guru Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Prof, Dr, Firman Lubis, MPH.
Menurut Prof. Firman, musim pancaroba hanya terjadi pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau peralihan musim hujan ke musim kamarau. “Datangnya tidak bisa ditebak,” kata Prof. Firman
Selain menimbulkan ketidaknyamanan, peralihan musim ini mempengaruhi pasang surut kesehatan tubuh. Menurut Prof Firman, perubahan udara dan suhu berpengaruh terhadap tubuh karena saat menghadapi perubahan cuaca yang ekstrim, secara otomatos tubuh kita berusaha keras menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Saat itu pula daya tahan tubuh kita terkuras dan pada akhirnya penyakit mudah menghampiri.
Suhu cuaca yang berubah-ubah ternyata juga dapat memacu perkembangbiakan virus dan bakteri menjadi lebih cepat. “Jadi tidak heran lebih lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba disbanding di musim yang temperaturnya relative stabil,” tutur Prof. Firman.
Prof. Firman menyebutkan beberapa penyakit yang erat kaitannya dengan musim peralihan ini seperti influenza, diare, demam berdarah dengue (DBD), malaria dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). “Terutama memang penyakit infeksi tropic,” tuturnya.
Penyakit bawaan musim pancaroba tersebut dapat menyerang siapa saja. Biasanya, penyakit itu rentan menjangkiti mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, kurang gizi, ibu hamil, orang yang mobilitas tinggi, orang tua lanjut dan anak-anak.
Kemunculan penyakit-penyakit tersebut khususnya menjadi tinggi pada pancaroba dipicu dengan meningkatnya berbagai vector (pembawa) bagi bakteri dan virus penyebab penyakit “Tikus, lalat, kecoa berkembang pesat akibat perubahan cuaca seperti ini,” ungkap Prof, Firman.
Debu, juga harus anda waspadai. Pada musim ini, debu ada dimana-mana, bila diguyur hujan akan mengakibatkan debu tersebut langsung naik. Lalu saat cuaca kembali panas akan muncul debu lebih banyak. “Debu kan termasuk perantara bakteri dan virus, jadi untuk menghindarinya ada baiknya memakai masker,” pesan Prof. Firman.
Daya tahan tubuh menjadi benteng pertahanan menghadapi segala serangan khas pancaroba. System kekebalan tubuh hendaknya terus ditingkatkan. Dengan begitu, bakteri, virus, parasit dan jamur bisa tertahan oleh system imun dan gangguan penyakit rdapat ditangkal.
Pergantian musim ini memang tidak boleh disepelekan. Pencegahan menjadi solusi yang mutlak. Ada tiga kunci agar anda tertahan dari terpaan musim pancaroba, yaitu daya tahan tubuh yang kuat, personal hygiene (kebersihan diri) dan sanitasi lingkungan yang baik. Berikut yang bisa dilakukan:
Untuk menguatkan daya tahan tubuh
1. Konsumsi makanan bergizi yang mengandung 4 sehat 5 sempurna yang dibutuhkan oleh tubuh. Jalani pola makan sehat.
2. Istirahat yang cukup. Tidur delapan jam sehari akan menjaga system metabolism tubh sehingga berjalan tanpa gangguan. Jangan terlalu banyak begadang karena menurunkan daya tahan tubuh.
3. Usahakan berolahraga secara rutin.
4. Hindari stress.
5. Jauhi merokok.
Cara menjaga kebersihan diri
1. Membersihkan diri selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptic sebelum dan sesudah makan serta setiap kali usai beraktivitas.
2. Rajin potong kuku tangan dan kai serta membersihkannya (terutama untuk anak-anak) karena kuku yang panjang bisa menjadi tempat bermukimnya larva cacing.
3. Hindarkan diri ataupun anak-anak dari luapan genangan air kotor karena di dalamnya terdapat kuman-kuman, bakteri, virus yang bersemayam, bahkan air kencing tikus pun ada.
4. Jangan jajan makanan sembarangan, sebaiknya konsumsi makanan rumah yang terjamin kebersihannya.

Cara menjaga sanitasi lingkungan
1. Jaga kebersihan lingkungan terutama lingkungan sekitar rumah.
2. Bersihkan rumah dari debu-debu.
3. Ventilasi rumah harus bagus agar cahaya dan udara segar bisa masuk.
4. Jangan biarkan sampah menumpuk, kalau perlu dibungkus plastic dan jangan dibiarkan terbuka karena mengundang lalat.
5. Bersihkan kamar mandi dan toilet secara rutin. Kuras air secara barkala untuk menghindri berkembang biaknya nyamuk.
6. Bersihkan genangan/selokan air di sekitar lingkungan anda.



referensi: Majalah Kesehatan Keluarga “Dokter Kita”, edisi 9 - thn IV September 2009: hal 22-24.
diketik ulang oleh: Ita Nurfitriasari

artikel

MENUJU KEJAYAAN ISLAM DI AUSTRALIA
Deddy Mulyana
Islam adalah agama yang perkembangannya tercepat di dunia, terutama di Negara-negara Barat seperti Amerika, Inggris, Prancis, dan juga di Ausrtalia. Seperti juga di Negara-negara Barat lainnya, di Australia Banyak masjid telah berdiri, media Islam bermunculan dan yang terpenting, lebih banyak orang Australia memeluk Islam. Mereka, bersama Muslim pendatang kini mempunyai semangat baru untuk mendakwahkan dan mempraktikajn Islam di negeri ini. Oleh karena itu, saya akan mengemukakan sekelumit sejarah dan perkembangan Islam, serta beberapa saran untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Kehadiran Islam di Australia diawali oleh kedatangan nelayan Makassar beragama Islam pada abad ke-16. Akan tetapi, kehadiran kaun Muslim di benua kanguru yang lebih signifikan berawal tahun 1860-an, ketika kaum penunggang unta dari Afhganistan datang ke Australia untuk merambahi pedalaman negeri ini dalam misi dan ekspedisi. Sejalan dengan perluasan koloni Inggris, unta-unta dan para penunggang Afhgan memegang peranan penting dalam pengembangan jasa dan pengiriman barang-barang ke daerah-daerah terpencil. Dahulu, Islam merupakan bagian integral dari kehidupan kaum Afhgan sehari-hari. Selain Shalat, mereka pun taat perpuasa meskipun mereka tetap bekerja. Namun sayang, Islam mulai terkikis di kalangan anak dan cucu mereka. Hingga kini, keturunan Afhgan itu masih ada, namun banyak yang telah meninggalkan Islam. Mereka mempunyai nama-nama Kristen dan menikah dengan terkikisnya Islam di kalangan keturunan mereka karena Islam tidak diajarkan kepada anak cucu mereka.
Dalam periode berikutnya datanglah orang-orang Islam dari berbagai negeri di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Asia untuk tinggal secara permanen di Australia. Mereka datang tidak saja untuk mencari penghidupan yang lebih baik, tetapi juga untuk mengungsi karena adanya peperangan, tekanan politik, atau bencana alam di negeri-negeri asal mereka. Hal itu berlangsung hingga tahun 1930-an. Setelah Perang Dunia Kedua, kedatangan kaum Muslimin ke Australia semakin intensif lagi. Apabila pada tahun 1911 terdapat kurang dari 4000 Muslim di Australia, kini terdapat lebih dari 300.000 Muslim. Mereka terdiri atas 60 bangsa lebih, dan terkonsentrasi di kota-kota besar, khususnya Sydney dan Melbourne. Sejak tahun 1981 Islam di negeri ini telah menjadi agama terbesar kedua setelah Kristen. Kaum Muslimin Australia kini tergabung dalam lebih dari 100 organisasi pada tingkat local dan regional yang mempersentasikan kepentingan mereka. Setidaknya, kini terdapat 10 Sekolah Dasar Islam dan 11 Sekolah Islam yang menggabungkan tingkat Dasar dan tingkat Menengah.
Meskipun kini banyak Muslim pendatang yang mempraktikkan Islam, banyak juga Muslim lain yang hanya Muslim nominal dan di telan budaya Barat. Menurut Ismail Al-Faruqi, Muslim migrant itu bias dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengemis dan muhajirin. Kelompok pertama ialah mereka bekerja memperoleh rezeki, belajar memperoleh ilmu pengetahuan di perguruan tinggi, tanpa mempunyai komitmen untuk mengembangkan Islam, ber amal ma’ruf nahi munkar. Menurut Faruqi, Muslim pengemis ini menjadi parasit bagi negeri dimana mereka tinggal, terlepas dari apakah mereka produktif atau tidak. Bahkan jika mereka produktif pun, misalnya dengan menghasilkan penemu riset di laboratorium atau perpustakaan, mereka hanya penambah apa yang sudah ada.
Kelompok kedua, Muhajirin (mudah-mudahan kita termasuk dalam kelompok ini, Insya Allah) ialah orang-orang yang dating ke negeri baru bukan saja untuk mengembangkan profesi mereka atau mencari ilmu, melainkan juga terdorong untuk menelaah Islam lebih jauh. Mereka mempunyai komitmen baru bagi Islam. Mereka merasa bahwa kedatangan mereka ke negeri yang baru adalah suatu langkah yang di kehendaki dan dibimbing Allah, yang mengilhami mereka untuk menjadi khalifah di muka bumi, untuk menghidupkan dan mencintai Islam, serta mendakwahkannya kepada orang lain. Mereka menjadi juru dakwah Islam dan berusaha menjadi contoh terbaik orang-orang Islam. Perspektif mereka memberikan criteria untuk menilai dan menyelamatkan negeri baru dari kejahatan dan kekacauan moral. Orang-orang inilah yang telah melayani dan mengembangkan Islam di negeri ini, yang membawa sejumlah orang Australia memeluk Islam. Mereka yang memenuhi seruan Allah dalam Al-Qur’an:
“Pergilah kamu dengan bebanm ringan atau berat dan berjihadlah dengan hartamu dan jiwamu di jalan Allah.” (At-Taubah, 41)
Mereka yakin bahwa cepat atau lambat Islam akan berkembang di negeri ini, sebagai firman-Nya:
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar, agar agama itu unggul di atas semua agama, sekalipun orang musyrik benci.” (As-Shaff,9)
Atas jerih payah mereka yang berjuang untuk Islam di Australia, kini di negeri ini terdapat lebih dari 60 Mesjid dan belasan sekolah Islam. Di Victoria sendiri, kini terdapat lebih dari 30 mesjid dan beberapa sekolah Islam. Kemajuan Islam di negeri ini –lewat pengembangan organisasi, dakwah, pendidikan dan media massa- tidak lepas dari peranan organisasi Islam tingkat nasional The Australian Federation of Islamic Councils (AFIC) beserta organisasi-organisasi yang dinaunginya atau yang menjadi mitranya, seperti Islamic Council semua negara bagian, Muslim Women Assosiation (MWA), The Federation of Australian Muslim Student and Youth (FAMSY) dan The Council of Islamic Educationin Schools (CIES). Organisasi yang disebut terakhir, bertujuan membakukan dan mengkoordinasikan pendidikan Islam. Langkah tersebut dianggap terpuji karena menunjukan kesungguhan kaum Muslim untuk merencanakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muslim mendatang. Apabila generasi Muslim masa depan itu terdidik dengan baik, merekan akan merupakan aset yang berharga bagi warga Australia umumnya dan warga Muslim khususnya.
Kita harus optimis bahwa Islam di negeri ini akan berkembang pesat, seperti juga di Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Jumlah orang Islam di Benua kanguru memang terus bertambah dengan datangnya para pemukim baru, melalui kelahiran, dan masuknya warga Australia sendiri ke dalam Islam. Namun, kita tidak boleh lengah. Kita harus tetap berjuang, paling tidak mendakwahkan Islam di kalangan kaum Muslim sendiri yang sekarang ini sudah jauh dari Islam dan terbawa arus kebudayaan Barat yang materialistic dan hedonistic.
Harus diakui, masih banyak hambatan yang harus di atasi untuk mengembangkan Islam di negeri ini. Hambatan pertama bersifat internal, berasal dari kalangan Muslim sendiri. Hal ini menyangkut citra Islam yang buruk di kalangan non-Muslim sendiri, yang disebab ulah dan perilaku muslim sendiri yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti di ungkapkan Brother Hassan, seorang Imam, di Mesjid Rowville beberapa waktu lalu: ”Banyak orang Australia kebingungan melihat orang-orang Islam yang tidak pernah ke Mesjid, yang malah suka minum minuman keras di pub dan perta dansa.” Kita memang memerlukan para Public Relation Officer (PRO) Islam yan bias “menjual” Islam ke khalayak ramai. Sebagaimana orang akan mau membeli barang yang dapat kita tunjukan kebaikan dan kegunaannya, begitu pun orang akan mau “membeli” Islam jika kita bias menunjukan kebaikan dan kegunaannya.
Hambatan internal lainnya menyangkut perpecahan di kalangan kaum muslimin. Harus diakui, bahwa hingga saat ini ada kelompok-kelompok Muslim yang terlalu terikat dengan kelompok etnik mereka tanpa memperhatikan Islam sebagai agama pemersatu. Sejumlah Mesjid masih di embel-embeli label etnik sehingga membuat Muslim yang tidak termasuk kelompok etnik tersebut merasa segan untuk memasuki mesjid atau bergabung dengan kelompok Muslim yang bersangkutan. Keanekaragaman etnik ini sebenarnya justru rahmat Allah, sebagaimana ditunjukkan Al-Qur’an:
“Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya adalah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasa dan warna kulitmu. Sungguh dalam yang demikian itu, ada bukti-bukti untuk orang mengetahui.” (Ar-Rum, 22)
Oleh karena itu, keetnikan, budaya, dan bahasa kita, bukan untuk memisahkan kita. Jika kita kaum Muslim terlalu kaku dengan kesukuan atau kebangsaan kita, padahal kita sama-sama Muslim maka keanekaragaman budaya ini bias menjadi penghambat bagi rasa kebersamaan Muslim dan persatuan Islam di negeri ini. Jadi, pertama-tama kita harus mengidentifikasi diri kita sebagai Muslim, baru kemudian sebagai anggota dari kelompok etnik yang berlainan memang diseur Allah ialah mereka yang paling bertakwa, sebagaimana firman-Nya:
“Hai manusia, Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu barbagai bangsa dan suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantaramu disisi Allah adalah yang paling bertakwa diantara kamu.” (Al-Hujurat, 13)
Hambatan kedua bersufat eksternal, yakni kejahilan warga Australia umumnya tentang Islam. Percaya atau tidak, ada orang-orang Australia yang menganggap bahwa Islam dan Muslim adalah dua agama yang berbeda. Kejahilan ini misalnya ditunjukkan beberapa mahasiswa Australia di Monash University belum lama ini, yang terperangah ketika mengetahui bahwa islam itu adalah agama orang-orang Muslim. Sementara itu, penggambaran bahwa Islam disebarkan dengan pedang atau kekerasan masih berlangsung di sekolah-sekolah. Seorang saudara kita sesame muslim sedang praktik mengajar belum lama ini, dan baru saja menyelesaikan studinya di Monash, secara kebetulan menemukan buku pelajaran disekolah dasar tempat ia mengajar yang menggambarkan kesalahpahaman, seperti yang dikemukakan di atas. Banyak miskonsepsi tentang Islam di sebarkan media massa Australia, terutama televise dan surat kabar yang telah meracuni pikiran banyak orang, terutama non-Muslim. Pernah disiarkan misalnya, lewat televisi ABC dalam program anti merokoknya, bahwa tembakau berasal dari air liur Nabi Muhammad Saw. Yang kita hormati. Terakhir, banyak disiarkan lewat surat kabar dan lewat televise bahwa sunat pada wanita adalah bagian dari ajaran Islam, padahal kita tahu bahwa praktik itu bersifat cultural dan tidak ada hubungannya dengan Islam.
Apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita sebagai bagian integral kaum muslim di Australia, terlepas apakah kita warga Negara Australia atau bukan, pemukim tetap atau pemukim sementara, pekerja atau mahasiswa, harus ikut bertanggung jawab mengembangkan Islam di negeri ini dan mengatasi hambatan-hambatannya.
Begitu banyak yang bias kita lakukan, baik secara social maupun secara individual. Secara social, kita bias menjadi bagian-bagian organisasi-organisasi Islam di daerah tempat kita tinggal atau di universitas tempat kita belajar. Begitu juga kita harus bekerja sama dengan organisasi-organisasi islam lainnya selama mereka mempercayai Allah SWT dan Rasul-Nya Muhammad Saw. Kita harus menekankan persamaan-persamaan dalam orientasi dan tujuan kita dan mengabaikan perbedaan-perbedaan kita dalam taktik atau teknik perjuangan yang lebih sepele.
Secara individual, kita busa menjadi contoh teladan dalam segala segi dan perilaku ▬bukan saja bagi noo-Muslim, tetapi bagi Mislim-Muslim lainnya▬ jika kita berakhlak mulia, ramah, rendah hati, dan selalu setia membantu orang lainyang kesulitan, sesuai dengan kemampuan kita. Pada saat yang sama, kita harus menyeruka kebijakan dan mencegah kemungkaran. Kita tidak harus menjadi ulama untuk melakukan hal ini. Adalah keliru jika kita berpendapat bahwa hanya para ulama lah yang bertanggung jawab untuk mendakwahkan Islam karena banyak ayat Qur’an dan Hadist yang justru memerintahkan kita semua sebagai Muslim untuk berdakwah. Nabi Saw. Bersabda:
Agama itu nasihat. Para sahabat bertanya:”Tugas siapa itu?” ia menjawab, ”Tugas Allah, Nabi, para pemimpin Muslim, dan Muslim biasa.” (HR. Muslim)
Tugas berdakwah ini terutama penting di negeri-negeri dimana tidak banyak terdapat ulama, seperti di Australia. Situasi kritis disini menuntut kita semua untuk bahu menbahu memperjuangkan Islam. Kita sering merasa segan mendakwahkan Islam karena kita merasa tidak memiliki kualitas-kualitas penting dalam Islam, atau karena kita merasa kurang kompeten. Hal ini pun merupakan suatu kesalahpahaman karena hadist justru menunjukkan lain.
Anas ra meriwayatkan, “Kami bertanya kepada Nabi saw: ‘Oh, Nabi Allah. Benarkah bahwa kita tidak perlu menyeru kebijakan kecuali jika kita sendiri melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, dan bahwa kita tidak perlu mencegah kemungkaran kecuali jika kita sendiri sama sekali tidak melakukan kemungkaran-kemungkaran itu sendiri?’ Tidak,’kata Nabi,’serulah orang-orang lain untuk berbuat kebijakan, meskipun engkau tidak melakukan semua kebijakan itu, dan cegahlah kemungkaran, meski engkau sama sekali tidak terbebas dari semua kemungkaran itu.”
Keteladanan dapat kita tunjukkan dalam sikap belajar dan bekerja. Apabila kita mahasiswa, jadilah mahasiswa yang pandai, jadilah yang terbaik dikelas. Janganlah kita puas dengan memperoleh nilai pass atau credit, tetapi distinction atau high distinction. Apabila kita bekerja, jadilah pekerja yang disiplin, rajin, dan produktif. Kita harus menunjukan bahwa kita lebih baik daripada orang-orang non-Muslim. Sering kali kaum non-Muslim menganggap bahwa Muslim itu bodoh dan malas. Namun perlu diingat, janganlah tugas belajar kita atau tugas pekerjaan kita itu melalaikan kita dari mengingat Allah, misalnya dengan mengabaikan kewajiban shalat dan ibadah-ibadah lainnya. Justru tugas belajar kita dan tugas pekerjaan kita harus kita niatkan sebagai instrument untuk memperoleh ridha Allah SWT, untuk meraih kebahagiaan kita di akhirat kelak.
Rabindranath Tagore, seorang sastrawan besar India, pernah merenungkan pengalaman hidupnya (insya Allah renungannya sesuai dengan ajaran agama kita yang bermanfaat bagi kita meskipun ia bukan seorang Muslim) ketika ia berusia di atas 80 tahun. Baginya, ternyata perjuangan untuk meraih keberhasilan, bahkan keberhasilan intelektual sekalipun.\, tidaklah dengan sendirinya memadai, dan orang-orang yang mengisi hidupnya dengan ambisi yang tidak berkesudahan, baik ambisi material maupun ambisi lainnya, ialah orang-orang yang kehilangan banyak hal dalam hidup ini. Memang, terlalu kecil hidup ini apabila kita niatkan untuk meraih kebahagiaan dunia semata mata sebab kahidupan sesungguhnya, seperti yang diajarkan agama kita, adalah kehidupan di akhir kelak.
Kembali kepada usaha-usaha kita untuk memperjuangkan Islam di negeri ini. Secara individual kita juga bisaa menulis surat ke media massa (stasiun televise, redaktur surat kabar, dan majalah) untuk memprotes kesalahpahaman-kesalahpahaman mereka tentang Islam yang menyesatkan banyak orang dan meluruskan masalahnya. Dalam percakapan antar pribadi dengan teman-teman belajar atau sejawat kita dalam bekerja, kita juga bias meluruskan miskonsepsi-miskonsepsi ini secara bijaksana, jika mereka memiliki pikiran-pikiran semacam itu.
Benih-benih Islam yang kita tanam di negeri ini, waktu dan tenaga yang kita belanjakan demi Islam disini, insya Allah akan tumbuh dan berbuah. Generasi-generasi Muslim yang akan dating nanti insya Allah akan memetik buahnya. Kita sendiri insya Allah akan memetik buahnya juga, setidaknya diakhirat kelak. Hanya jika kita aktif mendakwahkan Islam ▬menjadi para pemainnya dan bukan penontonnya▬ maka Islam akan Berjaya di negeri ini.

referensi: Mulyana, Deddy, Nyantri di Luar Negeri, Penerbit: Jabar Media Utama. 2004.
diketik ulang oleh: Ita Nurfitriasari